A Personal Blog - Marsa Safika

Udah memasuki hari ke-fafifu dirumah aja, udah 2 bulan gak sih kita harus social distancing dan akhirnya mau gak mau dirumah aja dan membatasi kegiatan kita. Semoga segera berakhir yaa, yang ngantor bisa kembali ngantor, yang jualan jadi tambah laris, dan yang di tingkat akhir bisa wisuda ditahun ini.  Ngomong-ngomong social distancing , aku salah satu orang yang bener-bener di kost aja didua minggu pertama pemerintah menetapkan social distancing . Keluar rumah cuma beli bahan-bahan makanan dan selebihnya pulang. Udah gak kemana-mana karena parno sendiri mau keluar. Qodratullah kok bertepatan juga dengan stok skincare yang habis, bener-bener tinggal dipake 2 atau 3x dan udah tinggal check out  di sh*pp* tapi situasi sedang tidak kondusif jadi mengurungkan niat untuk membeli dan memutuskan memakai produk-produk seadanya aja. Oiya aku udah 1 tahun tidak berkecimpung didunia perskincarean. Padahal dulu bentar-bentar beli, bosen dikit ganti, lagi ada promo beli. Astagfirullahhh kalo

Sebenarnya rencana untuk berbagi cerita tentang perjalanan jerawat aku udah lama banget, sejak kondisi jerawat yang sudah membaik. Tapi kadang kalau ada waktu luang selalu lupa untuk membuat tulisan ini, jadi yaudah lah yaa.. Berhubung sekarang lagi #dirumahaja dan punya banyak banget waktu luang untuk sharing di blog ini, jadi yuk kita mulai sajaa.. Aku mulai muncul jerawat itu kelas 3 SMP, bener-bener muncul 2-4 jerawat di wajah dan itu normal banget ya menurut aku, tipe-tipe jerawat yang 3-4 hari sudah kempes dan sudah hilang setelah ituu. Lanjut sampai SMA yang bener-bener deh itu mulai sering berjerawat. Tapi alhamdulillah banget sejak pertengahan kelas 3 SMA udah mulai berkurang dan kulit wajah aku bersih sampai kuliahh. Oiya kondisi kulit aku waktu itu berminyak ya, dan sehari hari cuma makai facial wash yang ada di pasaran dan sesekali pakai masker dari bahan apa aja yang ada di rumah (seperti lidah buaya, lemon, bengkoang, tomat pokoknya yang ada).  Part berjerawat t

 Hello.. sudah sekilan lama tidak membuat jejak tertulis disini. heuheuheuu.. Gak tahu kenapa perbedaan antara SMP dan SMA ini kontras banget, ibarat hitam-putih. Apalagi dengan kurikulum '13 yang dimana siswa-siswa dituntut berperan aktif dalam PBM dan juga non PMB. Capek, capek, capek banget. Sana-sini tugas, sana-sini ulangan, sana-sini pr, ada ajaa sehari yang numpuk tiga ulangan harian sekaligus, belum lagi tugas-tugas yang lain, pening nih kepada inget yang gituan. Apalagi ada guru-guru yang ekstrem ngasih tugas yang baru dikasih kemarin pagi terus dikumpul besok pagi sebelum jam 7, ulangan diluar jam PBM jam 6.15 pagi. Coba deh masih gelap disuruh kesekolah pagi-pagi ulangan, terus guru bidang studinya lupa. Itu rasanyaaaa,,, errggh, sakitnya tuh disiniiii.. Gak kerasa juga, sekarang sudah minggu terakhir sebelum ujian akhir di kelas 1 SMA. Aduh, cenut-cenut lagi nih mikirin semesteran gimana belajarnyaa, gimana ngerjainnya. huaaaaa.... Oke, intinya banyak pengalaman d

Hello, sudah sekian lama tidak blogging, kangen? Iya, kangen bercerita padamu siapa saja pembaca yang mampir. Alhamdulillah sekian lama sibuk dengan kegiatan yang sebenarnya gak sibuk-sibuk amat, muehehee (apazeehh). Mungkin karena gak sempat makan, waktu makan lebih dikorbankan untuk tidur ya jadi deh makan sehari cuma sekali, kalo gak dua kali, sukur-sukur tidak kali alhasil sejak 4 hari yang lalu badan deman tenggorokan serik, gws Marsa :D Kurikulum '13 ini jujur saja, berat untuk saya pribadi. Terutama dengan kemampuan saya yang pas-pasan. Bukannya tidak bersyukur atau kurang bersyukur, tapi persaingan semakin ketat gak ada toleransi, yang mau enak sekarang ya tinggal lihat nanti. Jujur aja, saya sendiri masih belum menemukan kemana tujuan hidup saya sendiri, gak ngerti dimana bakat dan minat saya mau bagaimana nanti setelah lulus SMA. Khawatir nantinya tidak bisa menjadi orang sukses, khawatir menjadi pribadi yang tidak memiliki daya saing, khawatir dengan semua kemungkin

Ehem.. Udah lama beut gak bloging. Serasa ini udah berlumut ples berdebu deh. Yaudah sih biarin aja, yuk mari kita sapu-sapu dengan bercerita. muhehee.. Yuk maree, setelah lamaaa sekali tidak mengisi blog tercinta ini dengan cerita-cerita menyenangkan (y) Oke. Ini tadi ceritanya kita disuruh jadi penerima tamu, karena disekolah ada lomba sekolah sehat, jadi deh anak PMR yang disuruh. Disuruhnya sih datang jam 2, tapi tamunya baru datang jam set 5. Yaudah deh alhasil, nunggui diloby. Dan itu sangat mem-php-in. Setiap ada mobil yang lewat dan berhenti depan loby pasti dikira itu tamunya, terus baris rapi-rapi ternyata bukan, kan kecewa di php-in. eaa. Awalnya cuma minjam hpnya Yayak dan liat-liat fotonya da nyoba-nyoba kameranya alhasil berujung dengan foto-foto gak jelas. Yang penting hepy kan yaa.. Nah ini segelintir fotonya. Masih banyak noh di hpnya Yayak. Mungkin sekarang memorinya udah ful. ckkk Ohiya. Waktu PMR kita cuma nyambut tamu, berasa jadi oran

Sekarang, saya sudah kelas 9. Ya, udah mau Ujian Nasional, H -4. Banyaakkkk banget suka duka selama di SMP.  Mau flashback nih ceritanya #ea pleshbek telus. Mau bersedikit cerita masa-masa smp, yang masih  dibilang anak-anak tapi bukan, tapi dewasapun bukan. Tahap dimana praremaja menjadi remaja. Dari yang wajahnya mulus-mulus, sekarang udah jerawatan (okey itu saya). Dari yang ini sampai yang itu. Oke.. Dari kelas VII yang masih unyu-unyu , dan masih bisa dibilang belum ada bedanya sama anak SD. Dan kadang diomelin guru saat mengajar dikelas 'Kalian itu hawa SDnya masih kebawa tau gak.' Itu kata-kata yang masih keingat samapai sekarang. Waktu saya masih kelas VII, saya gak ngerti apa maksud guru tersebut. Saya berfikir apasih nih guru, ituu aja yang dibilang. Hawa-hawa SD apaan coba yang kebawa. Orang diem gini, merhatiin. Tapi kalau sekarang udah kelas IX dan melihat anak kelas VII seperti itu, nah saya baru ngerti. Saya baru ngerti waktu saya mengamati dibis. Bisa dib

  Hello guys , apa kabar.? Oke kali ini gue membahas tentang karnaval. Sebelumnya, happy birthday for Bontang, yang ke-13 (tua-an gue daripada ni kota). Ya, Bontang memang masih muda umurnya. Mungkin baru resmi jadi Kota Bontang pada tahun 1999, may be . Diumur yang 13 tahun ini, Bontang ngadain karnaval yang berjudul Bontang City Carnival dan expo yang diadain di Stadion Bessai Beritai. Karnaval ini adalah Karnaval yang pertama di Bontang dan yang terbesar tentunya. Biasanya pemkot hanya ngadain pawai-pawai yang ga jelas dan ga berseni (menurut saya). Karnaval ini bertema Etnis Kontemporer, yap karena my lovely city ini dihuni, oleh berbagai macam suku dan budaya dari 33 provinsi yang terkumpul jadi satu ambrek disetiap sudutnya.  Rute karnaval ini kantor walikota lama-ramayana-Jl. WR Suprapto-Jl. Panjaitan-Stadion Bessai Berintai. Para peserta yang terdiri dari pelajar SLTA, paguyuban, dan perusahaan ini memulai aksi mereka dipanggung kehormatan tepatnya p